TUGAS KELOMPOK
Struktur Hewan
Otot Seran Lintang dan Perbedaan Struktur
antar Jatingan Otot
Sebagai Tugas Mata Kuliah Struktur Hewan yang
Diampu oleh Ibu
Dr. Hening Widowati, MSi. dan Bapak Rasuane
noor. S.Si, MSc.

Oleh
Isqal Kurniawan 11320069
Ari Puspita 11320085
Jessi Febrisusanti 11320042
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2013
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan hidyah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat
melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sholawat beserta slah kita junjungkang kepda Nabi besar MUHMMAD SAW beserta
keluarga dan para sahbatnya.
Dalam kesempatan ini penulis
menyanpaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua yang telah menberkan
kasih sayang, doa, semangat, dan dukunganyang tak ternilai harganya. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Hening Widowati, MSi. dan Bapak
Rasuane Noor, S.Si, MSc. selaku dosen pengampu mata kuliah struktur hewan,
dan semua teman-teman yang telah membentu dan memberikan motifasi sehingga
dapat terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan tugas ini. Sehingga segala kritik dan sran yang
sifatnya membangun sanagt penulis harapkan untuk penyempurnaan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa universitas
muhammadiyah metro khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Metro,
November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata pengantar..................................................................... ii
Daftar isi................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang.......................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah..................................................................... 1
C.
Tujuan
penilisan makalah........................................................ 2
BABA II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
otot........................................................................... 3
B.
Pengertian
dan ciri-ciri otot seran lintang............................... 4
C.
Struktur
penyusun otot seran lintang...................................... 6
D.
Mekanisme
gerak otot............................................................... 7
E.
Perbedaan
struktur antar jaringan otot.................................. 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Daging yang ada pada tubuh kita sejatinya merupan otot-otot
yang berkumpul menjadi satu dan membentuklah yang sering dinamakan daging.
Banyak orang awammengatakan bahwa daging bukanlah otot, yang sering mereka
sebut sebagai otot malahan pembuluh darah yang ada pada bagian yang ada di
daging tersebut. Anggapan tersebut sudag tentulah salah, mememang sejatinya
otot pada tubuh kita banayak, bahkan daging itupun merupakan otot, tanga
mrupakan otot lurik. Pada tubuh kita ada tiga jenis otot yaitu otot polos, otot
jantung, otot lurik. Pada pembehasan ini kami akan melururskan angapan
orang-orang awam yang ada diluar sana mengenai otot dan daging.
Dalam penyusunantubuh kita tidak saja hanya disusun oleh
jaringan yang bersifat lunak, namun ada juga jaringan yang bersifat keras yaitu
tulang. Tulang merupakan penyukong dan pembentuk tubuh kita sehingga tubuh kita
dapat berdiri. Selaian iti tulang juga merupakan alat gerak pasif. Pergerakan
tulang perlu dibantu dengan otot, dalamhalini otot lurik lah yang membantu
proses pergerakan tulang sehingga tubuh kita dapat bergerak dengan aktif. Dalam
pembahasan ini kami akan membahas mengenai otot lurik yang dimana otot lurik
ini merupakan otot yang desainya sangat cocok utuk pergerakan aktif pada tubuh
kita, otot lurik sangat cocok untuk gerak yang tiba-tiba sehingga kita dapat
dengan cepat bergerak bila mendapatkan rangsangan.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan uraian padalatarbelakang diatas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan otot seran lintang dan apa ciri-ciri otot seran lintang?
2. Apakah
sajakah struktur penyusun dari otot seran lintang?
3. Bagaimanakah
mekanisme gerak pada otot seran lintang?
4. Bagaimanakah
struktur perbedaan antar jaringan otot?
C. Tujuan
penulisan makalah
Baerdasarkan dari rumusan masalah yang telah diuraikan maka
tujuan penulisan makalh ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan otot seran lintang dan mengetahui ciri-ciri
otot seran lintang.
2. Untuk
mengetahui struktur penyusun otot seran lintang.
3. Untuk
mengetahui mekanisme gerak pada otot seran lintang.
4. Untuk
mengetahui struktur perbedaan jaringan otot.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan ciri-ciri otot seran lintang
Otot lurik atau
yang dikenal juga dengan nama otot rangka atau otot serat lintang adalah
jaringan yang menempel pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia dimana
peranan utamanya memang untuk pergerakan. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan
yang spontan dan memebutuhkan tenaga besar, otot ini mudah lelah yang
disebabkan penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Otot jenis ini merupakan
otot yang paling banyak ditemukan dan mendominasi hampir seluruh tubuh hewan
juga manusia. Mengapa disebut otot lurik? Alasannya adalah sebab jika
diperhatikan melalu mikroskop, otot yang satu ini memang memiliki bagian atau
daerah yang gelap (disebut juga myosin) dan area terang (disebut dengan aktin)
yang bersusun secara selang seling. Pola yang ditampilkan wilayah gelap dan
terang tersebut menyerupai lurik, oleh sebab itu dinamai otot lurik. Sementara
itu, dinamakan otot rangka atau kerangka sebab otot yang satu ini memang
melekat pada rangka manusa atau hewan. Daging pada
manusia dan hewan sejatinya adalah kumpulan dari otot-otot, otot merupakan
jaringan terbanyak yang menyusun tubuh manusia, pada awal kelahiran mencapai
25% dari massa tubuh, lebih dari 40% ketika remaja, dan 30% ketika dewasa atau
tua. Begitu banyaknya otot-otot yang menyusun tubuh kita sehingga tubuh kita
dapat beraktifitas dengan semestinya,
Sebagian besar dari sel-sel otot serat lintang yang
berbentuk sebagai serabut membentuk berkas-berkas yang digabunkan oleh jaringan
pengikat.jaringan pengikat tipisyang melepisi setiap serabut otot melenjutkan
diri sebagai pembungkus berkas yang
terdiri atas beberapaserabut otot mengendung pembuluh darah kecil, selubung
jaringan pengikat tersebut dinamakan endomisium. Selanjutnya berkas otot
tersebut digabungkan lagi menjadi berkas yang lebih besar oleh jaringan
pengikat yang lebih tebal, jaringan pengikat tersebut dinamakan perimisium.
Berkas-berkas tingkat kedua tersebut digabungkan lagimenjadi berkas yang lebih
besar oleh jaringan pengikat yang dinamakan epimisium. Unsur-unsur jaringan
pengikat tadi saling berhubungan dan melajutkan diri pada tempat perlekatan
otot yang berupa sebagai tendo, aponeurosis, periosteum ataupun corium yang
merupakan jaringan pengikat padat pada lapisan kulit (Subowo, 1992: 139)
Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil
yanng disebut dengan miofibril. Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan
dengan miofibril ini. Ketika myofibril diamati dengan mikroskop elektron,
ditemukan adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian disebut
pita A (anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat
daerah yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian
pita A yang lain, daerah ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua
bagian oleh garis Z yang tebal dan gelap. Sarkomer merupakan daerah antara dua
garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada jarak 1500 – 2300 nm
tergantung bagian yang berkontraksi. Sarkomer merupakan satuan fungsional otot.
Berikut gambar zona pada otot lurik.

Gambar 1.1 Gambar zona
pada otot lurik
Pada otot serat lintang atau otot rangka yang
berbentuk serabut, sesuai dengan namanya yaitu otot rangka makaotot-otot ini
letaknya menempel pada tulang sebagai penggerak dari tulang. Adapun ciri-ciri
dari otot ini adalah sebagai berikut:
1.
Bentuknya silindris memanjang,
2.
Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelapdan
terang secara berselang seling (lurik),
3.
Mempunyaibanyakintisel,
4.
Bekerja dibawah kesadaran,artinya menuruti perintah otak,oleh karena
itu otot lurik disebut juga otot sadar,
5.
Terdapat hampir diseluruh tubuh manusiadan hewan.
B.
Struktur penyusun otot
seran lintang
Struktur penyusun pada otot serat lintang pada hakikatnya sama dengan
struktur penyusun pada dua otot yang lainnya yaitu pada otot polos, dan otot
jantung. Perbedaan yang sangat mendasar dari ketiga otot ini adalah cara kerja
dari otot tersebut, jika otot serat lintang bekerja dengan kesadaran atau dapat
dikendalikan oleh otak, berbeda halnya dengan dua otot yang lainya yaitu otot
jantung dan otot polos, kedua otot ini tidak dapat dikendalikan oleh otak dan
bekerja diluar kesadaran kita. Adapun struktur penyusun dari otot iniadalah
sebagai berikut

Gambar 2.1 Struktur
penyusun otot lurik
1.
Sarkolema merupakan membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot. Selaput luar mirip membrane basal epitel yang dibalut
serabut retikuler. Selaput dalam (plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein
yang ditengahnya diisi lemak (lipid). Secara umum sarkolema bersifat
transparan, kenyal dan resisten terhadap asam dan alkali. Serabut-serabut otot
kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot primer disebut fasikulus,
yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium).
2.
Sarkoplasma merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
miofibril dan miofilamen berada.
3.
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4.
Miofilamen merupakan benang-benang/filamen halus yang berasal dari
miofibril. Di dalam sebuah miofibril, filamen aktin dan miosin
sejajar dan tersusun berdampingan. Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni: Filamen
miosin, Sering disebut filament kasar,dan filamen aktin yang sering
disebut filamen halus. Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih tersusun
menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis seran
lintang. Masing-masig satuan pola berulang yang disebut daerah sarkomer dan
setiap sarkomer dipisahkan oleh dua garis Z. Sarkomer merupakan unit fungsional
otot ragka karena mampu berkontraksi. Garis Z merupakan tempat menempelnya
filamen-filamen ak tin. Filamen-filamen miosin dengan kepalanya yang menonjol
terletak diantara filamen aktin, tidak menempel pada garis Z. Daerah terang
disebut pita I (isotrop), hanya memiliki filamen tipis (filamen aktin), daerah
gelap disebut pita A (anisotrop) memiliki filamen tipis dan tebal (miosin).
Pita I dibagi dua oleh garis Z dan pita A dibagi dua oleh zona H. Pada zona H
hanya terdapat filamen tebal (miosin). Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil
yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin.
C. Mekanisme
kerja otot seran lintang
Berdasarkan cara kerjanya, otot
dibedakan menjadi dua sebagai berikut:
·
Otot sinergis, yaitu otot yang saling mendukung.
Contoh: otot bisep dan otot lengan bawah (pronator) yang terdiri otot pronator
kuadratus dan otot pronator teres. Ketiga otot ini sama-sama berkontraksi ke
satu arah sehingga lengan bawah dapat diigerakkan memutar.
·
Otot antagonis, yaitu otot yang bekerja secara
berlawanan. Contoh: mekanisme kerja otot bisep dan trisep dapat membengkokkan
dan meluruskan siku.
Metode pergeseran filamen
dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran aktin dan miosin membentuk
kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP. Miosin merupakan produk, dan
proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP. Selanjutnya ATP yang terikat
dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi dan akan berikatan
dengan aktin. Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin,
miosin, ADP-pi secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses
terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial. Otot
akan berkontraksi jika mendapatl rangsangan motorik dari pusat motorik (otak ).
Antara otot dan saraf otot dan saraf akan membentuk sambungan yang disebut
sinapsis neuromuskulus dimana ujung saraf motorik melekat pada serabut otot.
Langkah-langkah kontraksi otot :
1.
Jika rangsang sampai pada ujung saraf motorik, maka
ujung saraf motorik akan melepaskan neurotransmiter (pemindah rangsang ke sel
berikutnya) yang berupa asetil kolin keserabut otot melalui celah sinapsis,
2.
Asetilkolin menyebabkan retikulum sarkoplasma
melepaskan ion Ca2+ masuk kedalam sarkoplasma otot,
3.
Ion Ca2+ yang dilepaskan di ikat oleh unit
troponin C yang menyebabkan kompleks troponin-miosin secara fisik bergeser
kesamping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin,
4.
Dengan terbentuknya tempat pengikatn jembatan silang
aktin menyebabkan terbentuknya jembatan silang antara kepala miosin dan filamen
aktin dan menyebabkan serabut otot menjadi lebih pendek (zona Z dan H menjadi
pendek dan juga sarkomer menjadi lebih pendek) dan otot berkontraksi.
Untuk berkontraksi ini otot memerlukan energi yang
berasal dari ATP dan kreatin pospat. Pada saat kontraksi ATP terurai menjadi
ADP+posfat+energi dan ADP menjadi AMP+posfat +energi. Pemecahan zat tersebut
dalam keadaan anaerob. Energi pembentukan ATP berasal dari pemecahan glikogen
atau gula yang dilarutkan menjadi laktasidogen yang kemudian dipecah menjadi
asam laktat dan glukosa secara aerob. Langkah relaksasi otot:
1.
Tidak adanya ion kalsium di dalam sarkoplasma. Ion Ca2+
dibebaskan oleh unit troponin C. Ion Ca2+ dipompa kembali
kedalam retikulum sarkoplasma dengan transporatktif,
2.
Komplek troponin-tropomiosin bergeser kembali
keposisinya menutupi tempat pengikatan jembatan silang aktin sehingga aktin dan
miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang,
3.
Filamen tipis bergeser kembali keposisi istirahat dan
terjadi proses relaksasi.

Gambar
3.1 Mekanisme kerja otot lurik
Penimbunan asam laktat (hasil
pemecahan asam piruvat dalam keadaan anaerob) dalam otot menyebabkan kelelahan
dan pegal linu, dan jika otot tidak mampu berkontraksi lagi maka akan terjadi
kejang otot atau kram. Gangguan pada otot antara lain, tetanus (akibat racun Clostrodium
tetani) , kram, dll.
D. Parbedaan struktur antar jaringan otot
Otot jantung, otot polos, dan otot lurik memiliki
sturktur yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dari masing-masing otot
tersebut. Pada otot jantung dan otot polos meknisme kerjanya tidak dipengaruhi
oleh kesadaran kita, sedangkan pada otot lurik mekanisme kerjanya dipengaruhi
oleh kesadaran kita. Berikut struktur penyususn dari ketiga otot tersebut.
1.
Otot lurik
Sel otot rangka berbentuk
silinder, berinti banyak dan letaknya di tepi, dan berukuran besar. Setiap otot
rangka yang utuh disusun oleh sel-sel otot atau serat-serat otot. Setiap serat
otot tersusun atas miofibril-miofibril. Di dalam myofibril terdapat
unsur-unsur sitoskeleton yang sangat terorganisir, yaitu: Filamen tebal Filamen tebal memiliki
diameter 12-18 nm dan panjang 1.6 µm. Filamen tebal ini tersusun dari protein
miosin. Di dalam setiap sel otot terdapat 16 miliyar filamentebal. Filamen tipis Filamen
tipis memiliki diameter 5-10 nm dan panjang 1,0 µm. Filamen tipis initersusun
dari protein aktin. Terdapat 32 miliyar filamen tipis yang menyusun setiap sel otot. Karena adanya filamen tebal dan
filamen tipis ini, setiap myofibril memperlihatkan pita-pita yang sejajar satu
sama lain dan secara kolektif membentuk gambaran seran lintang pada otot
rangka tersebut.
2.
Otot polos
Otot polos tersusun tersebar dan
berbentuk lembaran. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing dan inti
selnya terletak di tengah. Ototpolos tersusun atas miofilamen halus dan
miofilamen kasar. Karena otot
polos bekerja di luar kesadaran, biasanya otot polos ada di organ-organpenting,
seperti organ pencernaan, pernafasan, reproduksi, serta organ-organ
lainnyakecuali jantung. Otot polos yang mengatur kontraksi dari kerja organ-organ
ini.
3.
Otot jantung
Otot jantung berbentuk seperti otot lurik tetapi
bentuknya tidak silindris, tetapibercabang. Namun letak inti selnya di tengah.
Sama halnya dengan otot lurik, otot jantung juga tersusun atas serabut-serabut
sel otot dan terdiri dari miofilamen tebaldan tipis, hanya saja susunannya
tidak teratur seperti otot lurik. Otot ini bekerja di luar kesadaran dan hanya terdapat
di miokardium jantung. Ototjantung ini hanya berfungsi mengatur kontraksi kerja
jantung.
Berdasarkan uraian diatas makan dapatdisajikan dalam
bentuktabel sabaagai berikut:
Tabel
1.1 perbedaan atar otot
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis dapat menarik kesimpualan daging pada manusia dan hewan
sejatinya adalah kumpulan dari otot-otot, otot merupakan jaringan terbanyak
yang menyusun tubuh manusia. Otot lurik merupan jaringan yang menempel pada
rangaka yang memeiliki desain efektif untukpergerakan spotan dan memebutuhkan
tenaga yang besar. Ciri-ciri dari otot lurik ini ialah: Bentuknya silindris memanjang, Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan
terang secara berselang seling (lurik), Mempunyai banyak inti sel, Bekerja dibawah kesadaran,artinya
menuruti perintah otak,oleh karena itu
otot lurik disebut juga otot sadar, Terdapat hampir diseluruh tubuh manusiadan hewan. Struktur penyusun dari
otot lurikini terdiri dari Sarkolema, Sarkoplasma, Miofibril, dan Miofilamen.
Mekanisme kerja otot luri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sinergis dan
antagonis.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiansyah, Muhammad. 2011. Jaringan
Otot. (Online). http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html.
Bloom, dan
Fawcett. 2002. Buku Ajar Histoligi.
Jakarta: EGC.
Hidayatin,Badriyah. 2010. Perbedaan fungsi tiga macam. (Online). http://badriyah-hidayatin.blogspot.com/p/perbedaan-fungsi-tiga-macam-otot.html.
Sloane,
Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Pemula. Jakarta: EGC.
Subowo.
2002. Histologi Umum. Jakarta: Bumi
Aksara.
0 komentar:
Posting Komentar