TUGAS KELOMPOK
FISIOLOGI HEWAN
“METODE-METODE ILMU FAAL”
Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan
Yang Diampu Oleh Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd dan Dr. Hening Widowati, M.Si

OLEH:
NAMA NPM
ISQAL KURNIAWAN 11320069
SYAHID M. RAHMAN 11320051
MIFTAKHUL JANAH 11320084
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidyah-Nya kepada kita semua sehingga
kita masih dapat melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Sholawat beserta slah kita junjungkang kepda Nabi besar MUHMMAD
SAW beserta keluarga dan para sahbatnya.
Dalam
kesempatan ini penulis menyanpaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang
tua yang telah menberkan kasih sayang, doa, semangat, dan dukunganyang tak
ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd, dan
Ibu Dr. Hening Widowati, M,Si selaku
dosen pengampu mata kuliah fisiologi hewan, dan semua teman-teman yang telah
membentu dan memberikan motifasi sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Sehingga segala
kritik dan sran yang sifatnya membangun sanagt penulis harapkan untuk
penyempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
mahasiswa universitas muhammadiyah metro khususnya dan para pembaca pada
umumnya.

Metro, Maret 2013
Penulis
|
DAFTAR ISI
Judul
Kata pengantar...................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang.......................................................................... 1
B.
Tujuan penilisan makalah........................................................ 1
C.
Sistematika penulisan makalah................................................ 1
BABA II PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan lingkup fisiologi............................................... 3
B.
Sejarah fisiologi......................................................................... 4
C.
Konsep dasar dalam fisiologi.................................................... 5
D.
Metode ilmu faal atau fisiologi................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................ 9
|
BAB I
PEANDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu fisiologi telah diajarkan sejak tahun 1953, dan dikenal sebagai ilmu faal. Pada kurun
waktu tahun 1953-1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu tang diberikan pada masa
Bachelor tingkat satu yang kemudian dikenal sebagai sarjana muda. Fisiologi
adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara
fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna physis,
“asal-usul” atau “hakikat”, dan logia, “kajian”. Fisiologi, dari kata Yunani
physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang mempelajari fungsi
mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi menggunakan berbagai
metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk
mendukung kehidupan. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi
hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada
jenis organisme yang dipelajari.
B.
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan
pembuataan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui untuk
mengetahui pengerti dan lingkup.
2.
Untuk mengetahui sejara
fisiologi.
3.
Untuk mengetahui konsep dasar
dalam fisiologi.
4.
Untuk mengetahui metode ilmu
faal
C.
Sistematika Penulisan Makalah
Makalah yang
berjudul metode-metode ilmu faal ditulis secara sistematik sebagai berikut:
Cover
§ Judul
§ Logo universitas Muhammadiyah metro
§ Nama kelompok
§ Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan serta tahun pembuatan makalah.
Kata Pengantar
§ Ucapan puji syukur
§ Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusuna makalah.
§ Manfaat penulisan makalah
§ Sistematika makalah
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
§ Latar belakang tujuan penulisan makalah
§ Tujuan penulisan makalah
§ Sistematika makalah
BAB II Pembahasan
§ Pengertian dan lingkup fisiologi
§ Sejarah fisiologi
§ Konsep dasar dalam fisiologi
§ Metode ilmu faal
BAB III Penutup
§ Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Lingkup Fisiologi
Fisiologi atau ilmu faal (dibaca fa-al) adalah salah satu
dari cabang-cabang biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan.
Istilah "fisiologi" dipinjam dari bahasa Belanda, physiologie,
yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuna:,physis,
berarti "asal-usul" atau "hakikat" dan logia, yang
berarti "kajian". Istilah "faal" diambil dari bahasa
Arab, berarti "pertanda", "fungsi",
"kerja".
Fisisologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan berbagai gejala
yang ada pada system hidup serta pengaturan atas segala fungsi dalam system
tersebut. Berrbagai aktivitas yang terjadi pada system hidup selanjutnya
disebut fungsi kehidupan atau fungsi hidup. Jadi, fungsi hidup ialah fungsi
system yang ada dalam tubuh makhluk hidup. System hidupn merupakan suatu yang
kompleks dan bervariasi sehingga dalam fisiologi hewan,fungsi hidup akan
dibahas secara kompleks dan bervariasi juga. Fisiologi hewan bukan hanya
mengkaji fungsi system dalam tubuh, melaikan alas an dan cara berfungsinya
system itu.
Fisiologi hewan
membahas tentang cara yang dilakukan hewan untuk dapat hidup disuatu
lingkungan, antara sebagai berikut.
1.
Cara hewan memperoleh air dalam
jumlah cukup atau menghindari pemasukan air yag terlalu banyak ke dalam tubuh.
2.
Cara hewan menghindarkan diri
dari keadaan yang membahayakan, seperti suhu yangsangat dingin atau panas.
3.
Cara hewan berpindah tempat
untuk menemukan lingkungan yang sesuai agar dapat memperoleh makanan atau
kawin.
4.
Cara hewan memperoleh informasi
tentang keadaan di lingkungannya.
Fungsi dan struktur tubuh hewan memiliki
hubungan yang sangat erat, keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Oleh karena itu,untuk mempelajarai fungsi jaringan atau organ
tertentu, terlebuih dahulu kita harus mempelajari struktur organ atau jaringan
yang dimaksud. Serang tidak mungkin mempelajari fungsi suatu system tanpa
mempelajarai struktur yang bertanggung jawab atas fungsi tersebut.
Kajian struktur
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu anatomi, histology, dan sitology, masing-masing
mempelajarai struktur organ, jaringan, dan sel. Bahkan pada saaat ini, kita
dapat mempelajari struktur sel pada tingkat submikroskopik untuk memahami
organisai sel pada tingkat subseluler dan molekuler. Mempelaajari struktur dan
mempelajari fungsi pada dasarnya memiliki perbedaan hakiki. Mempelajari
struktur pada hakikatnya mengkaji sesuatu yang bersifat statis menggunakan
bahan yang telah mati, sedangkan mempelajari fungsi hakikatnya mengkaji sesuatu
yang dinamis dan menggunakan bahan hidup. Berbagai proses yang telah dipelajari
dalam fisiologi bukan hanya proses yang terkait dengan fungsi tubuh pada
tingkat individu, melainkan juga proses yang terjadi pada tingkat organ,
jaringan, sel, dan molekul. Oleh karena itu, untuk mempelajari fisiologi hewan
harus sudah memiliki pengetahuan tentang anatomi hewan, histology, biologi sel,
dan biokimia.
B.
Sejarah Fisiologi
Fisiologi eksperimental
diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya
sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering disebut sebagai bapak fisiologi karena
karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan cara
mengajarnya yang cemerlang di Leiden. William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni
1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan
sekeliling tubuh manusia oleh jantung, ini mengembangkan gagasan René Descartes
yang dalam deskripsi tubuh manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan
membawa makanan ke sekeliling tubuh. Ilmu Fisiologi telah diajarkan sejak tahun
1953, dan dikenal sebagai Ilmu Faal. Pada kurun waktu tahun 1953 – 1968 ilmu
fisiologi merupakan ilmu yang diberikan pada masa bachelor tingkat I yang
kemudian dikenal sebagai sarjana muda. Berdasarkan objek kajiannya dikenal
fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip
fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organismeyang
dipelajari.
Fisiologi hewan bermula dari
metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang
kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak
menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan
adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang
fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis
berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Cabang ilmu lain yang berkembang dari
fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanika, dan farmakologi.
Fisiologi memiliki beberapa
subbidang. Elektrofisiologi berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot;
neurofisiologi mempelajari fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi
sel secara individual. Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi,
diantaranya adalah Ekofisiologi yang mempelajari efek ekologis dari ciri
fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah
satu-satunya faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan
lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik.
Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam
lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah
besar. Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan
aktivitas fisik.
C.
Konsep Dasar Dalam Fisiologi
Sebelum
melangkah ke dalam kajian tentang fungsi tubuh, marilah kita kenali beberapa
konsep penting yang sangat kita perlukan untuk mempelajari fisiologi hewan.
Konsep dasar yang dimaksud meliputi konsep tentang lingkungan internal,cairan
tubuh, homeostasis, regulasi, dan adaptasi. Mengapa konsep tersebut dianggap
sebgai konsep dasar dalam mempelajari fungsi tubuh? Setiap system hidup (pada
semua tingkatan) selalu bereaksi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungannya. Pada tahun 1879, seorang ahli fisiologi asal Perancis bernama
Claude Bernard mengusulkan suatu syarat penting bagi hewan yang ingin dapat
bertahan hidup dilingkungannya yakni bahwa hewan harus mempertahankan
stabilitas pada lingkungan internal atau cairan tubuhnya. Pada tahun 1855,
Bernard mengemukakan bahwa penyebab terjadinya berbagai reaksi yang
menstabilkan lingkungan internal ialah adanya senyawa khusus yang dihasilkan
oleh semua organ dan dikeluarkan ke cairan jaringan.peryataan tersebut menjadi
pelopor munculnya gagasan mengenai hormone dan regulasi atau pengaturan kimia.
Pada tahun 1929
W.B Cannor, seorang ahli fisiologi asal Amerika, mengembangkan gagasan Bernard
dan memperkenalkannya dengan istilsh homeostasis. Homeostasis ialah keadaan
lingkungan internal yang konstan dan mekanisme yang bertanggung jawab atas
keadaan konstan tersebut. Lingkungan internal ialah cairan dalam tubuh hewan
yang merupakan tempat hidup bagi sel penyusun tubuh. Cairan tubuh hewan
meliputi darah, cairan interstisial, cairan selomik, dan cairan lain yang
terdapat dalam tubuh. Untuk dapat bertahan hidup, hewan harus menjaga
stabilitas lingkungan internalnya antara lain keasaman atau pH, suhu tubuh,
kadar garam, kandungan air, dan kandungan nutrein atau gizi. Mamalia (golongan
hewan yang memiliki kelenjar susu) dan aves (golongan burung) memiliki
kemampuan mengatur berbagai faktor tersebut dengan sangat tepat. Oleh karena
itu avae dan mamalia disebut regulator.
Sebagai mamalia
tubuh kita pun melakukan berbagai pengaturan agar kondisi dalam tubuh kita
tetap terjaga. Dapatkah kita menunjukan bukti bahwa tubuh kita melakukan
bergagai pengaturan. Cobalah kita fikirkan apakah yang kita alami ketika udara
sangat panas atau dingin? Apabila tuguh kita dalam keadaan sehat (normal),
dalam keadaan cuaca yang panas atau sangat panas maka tubuh kita akan
berkeringat. Sebaliknya, apabila dalam keadaan udara sangat dingin tubuh kita
akan merasakan kedinginan atau bahkan mengigil. Itulah slah satu bahwa tubuh
kita sedang mengatur suhu. Dalam hal ini manusia dikatakan melakukan regulasi
suhu tubuh atau termoregulasi.
Kebanyakan
hewan selain aves dan mamalia tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan
internal yang selalu tepat. Hewan yang lingkungan internalnya berubah seiring
dengan perubahan lingkungan eksternalnya dinamakan golongan konfernor. Proses
timbulnya perubuahan dalam tubuh hewan yang membuat hewan tersebut dapat
bertahan ketika lingkungan eksternalnya berubah disebut adaptasi.
Adaptasi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu aklimasi dan aklimatisasi. Aklimasi adalah
perubahan adaptif yang terjadi pada hewan dalam kondisi laboratorium yang
terkendali. Dalam keadaan demikian biasanya hanya satu atau dua faktor
lingkungan yang berubah. Haldemikian sangat jarang terjadi kondisi yang
alamiah. Dalam lingkungan alamiah perubhan faktor lingkungan biasanya bersifat
kompleks dalam tubuh, yang terjadi pada kondisi alamiah dan berkaitan dengan
adanya perubahan banyak faktor lingkungan eksternal, dinamakan aklimatisasi.
Untuk memahami fungsi tubuh hewan secara utuh, diperlukan kajian berbagai
fungsi tubuh secara lengkap baik pada kondisi alamiah maupun laboratorium.
Sayangnya mempelajari fungsi tubuh hewan pada kondisi alamiah sangat sulit dan
hanya dapat dilakukan untuk hewan tertentu saja. Dengan demikian mempelajari
fungsi tubuh hewan dalam lingkup laboratorium sama pentingnya dengan
mempelajari fungsi tubuh hewan dalam lingkungan alami dihabitat aslinya.
D.
Metode Ilmu Faal Atau Fisiologi
Ilmu faal
merupakan ilmu yang mempelajari peran atau fungsi alat tubuh suatu makhluk
hidup. Adapun metode-metode yang digunakan dalam ilmu faal adalah sebegai
berikut.
1.
Metode observasi
Mengamati aktivitas dan perubahan yang terjadi di dalam
suatu alat tubuh karena pengaruh berbagai keadaan lingkungan.
2.
Metode analisis kimia
Menganalisa secara kimia substansi yang diperlukan dan juga
substansi yang dihasilkan oleh hewan.
3.
Metode pengamatan secara mikroskopik
Mengamati dengan menggunakan mikroskop struktur suatu sel
baik dalam keadaan aktif maupun dalam keadaan pasif
4.
Metode perfusi
Merupakan suatu cara dimana seluruh bagian dari suatu alat
tubuh dan larutan nutrisi atau darah dialirkan dengan sirkulasi buatan ke alat
tubuh tersebut.
5.
Metode kultur jaringan
Dengan mengamati pertumbuhan sel yang telah diambil dari
tubuh dan ditempatkan dalam kultur medium.
6.
Metode penyuntikan
yaitu dengan menyuntikkan suatu substansi kedalam tubuh
untuk mengetahui pengaruh substansi tersebut terhadap tubuh.
7.
Metode pencakokan
Dengan memindahkan suatu jaringan dari satu bagian tubuh
hewan ke bagian tubuh hewan yang lain
8.
Metode pencatatan
Suatu teknik untuk memperoleh grafik dari aktivitas
alat-alat tubuh.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan
diatas maka dapat disipulkan bahwa fisiologi atau ilmu faal merupakan salah
satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang berlangsungnya system
kehidupan. Fisiologi ekperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi
William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Fisiologi hewan bermula dari
metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang
kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Metode-metode ilmu faal
terdiri dari:
a.
Metode observasi
b.
Metode analisis kimia
c.
Metode pengamatan secara mikroskopik
d.
Metode prefusi
e.
Metode kultur jaringan
f.
Metode penyuntikan
g.
Metode pencekokan
h.
Metode pencatatan
DAFTAR PUSTAKA
Annonimus. 2010.
Farmakologi metode yang digunakan dalam ilmu faal (online). http://scienceadventureclub-sac.blogspot.com/2011/02/farmakologi-metode-yang-digunakan-dalam
ilmu faal.html
Isnaeni, Wiwi.
2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar