TUGAS KELOMPOK
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran Yang Diampu Oleh Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd dan Drs. Anak Agung
Oka, M.Pd

OLEH:
NAMA NPM
ISQAL KURNIAWAN 11320069
PAKSI RENALDI 11320045
METARIA WIJAWATI 11320073
EKA CICI RAHAYU 11320063
VIEN NOVITA 11320053
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidyah-Nya kepada kita semua sehingga
kita masih dapat melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Sholawat beserta slah kita junjungkang kepda Nabi besar MUHAMMAD
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam
kesempatan ini penulis menyanpaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang
tua yang telah menberkan kasih sayang, doa, semangat, dan dukunganyang tak
ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd, dan Drs. Anak Agung Oka, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah strategi pembelajaran, dan semua teman-teman yang telah
membentu dan memberikan motifasi sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Sehingga segala
kritik dan sran yang sifatnya membangun sanagt penulis harapkan untuk
penyempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
mahasiswa universitas muhammadiyah metro khususnya dan para pembaca pada
umumnya.

Metro,
07 Maret 2013
Penulis
|
DAFTAR ISI
Judul
Kata pengantar...................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan makalah...................................................... 2
BABA II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori....................... 3
B.
Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori.................. 4
C.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori 6
D.
Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Ekspositori......... 8
E.
Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................ 13
B.
Kritik dan Saran....................................................................... 13
Lampiran.................................................................................... 16
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Strategi
pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi
pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan
bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap
sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib.
Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.
Ausubel
berpendapat bahwa pada tingkat belajar yang lebih tinggi, siswa tidak selalu
harus mengalami sendiri. Siswa akan mampu dan lebih efisien memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya dalam tempo yang sesingkat-singkstnya. Yang
penting siswa dikembangkan penguasaannya atas kerangka konsep-konsep dasar atau
pola-pola pengertian dasar tentang sesuatu hal sehingga dapat mengorganisasikan
data, informasi, dan pengalaman yang bertalian dengan hal tersebut. Sedangkan
diantara aliran-aliran psikologi belajar yang sangat berpengaruh dalam strategi
pembelajaran ekspositori adalah teori belajar Behavioristik. Aliran
belajar behavioristik lebih menekankan kepada pemahaman bahwa perilaku manusia
pada dasarnya keterkaitan antara stimulus dan respon, oleh karenanya dalam
implementasinya peran guru sebagai pemberi stimulus merupakan factor penting.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah yang penyusun kemukakan, maka ada baiknya penyusun
merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas. Rumusan masalahnya antara lain :
1.
Pengertian strategi
pembelajaran Ekspositori
2.
Konsep dan prinsip
strategi pembelajaran Ekspositori
3.
Prosedur pelaksanaan
strategi pembelajaran Ekspositori
4.
Keunggulan dan
kelemahan strategi pembelajaran Ekspositori
C.
Tujuan Penulisan
Makalah
Adapun
tujuan dalam penulisan makalh ini antara lain :
1.
Mahasiswa mengerti
dan memahami pengertian strategi pembelajaran ekspositori
2.
Mahasiwa mampu
memberikan gambaran mengenai implikasi strategi pembelajaran ekspositori
3.
Mahasiswa memahami
konsep dan prinsip pembelajaran ekspositori
4.
Mahasiswa mengetahui
prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori
5.
Mahasiswa mengetahui
kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran ekspositori
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi
Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran
ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi
pada guru, karena dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan.
Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur
dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai oleh murid
dengan baik. Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti
member penjelasan, dalam konteks pembelajaran ekspositori merupakan strategi
yang dilakukan guru untuk mengtakan atau menjelaskan fakta-fakta,
gagasan-gagasan, dan informasi-informasi penting lainnya kepada para
pembelajar. Penggunaan metode ekspositori merupakan
metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa
secara langsung. Ada beberapa pendapat para ahli
mengenai strategi ekspositori, antara lain :
1.
Menurut Wina Sanjaya:
Strategi pembelajaran ekspositori adalah salah satu diantara strategi
pembelajaran yang menekankankan kepada proses bertutur. Materi pembelajaran
sengaja diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah
menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan guru.
2.
Dalam Derektorat
Tenaga Kependidikan: Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran
disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi
itu. Materi pelajaran seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih
menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi ”chalk
and talk”.
3.
Roy Killen (1998):
menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran
langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam
bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga
siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga
dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.
Dari
beberapa defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, penyusun menyimpulkan
bahwa strategi pembelajaran ekspositori adalah ” strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran secara optimal”.
Untuk
memberikan pelajaran secara efektif pada pembelajaran ekspositori, Bigge
memberikan beberapa tahap yang harus dilakukan guru yaitu:
1.
Pembuatan tujuan
pembelajaran yang jelas, yang harus diberitahukan pada siswa sebelum kegiatan
belajar yaitu apa yang diharapkan akan dikuasai siswa dari belajarnya.
2.
Pembedaan peran dari
praktik dengan latihan pengulangan (repetitive drill) dimana dalam praktik
subjek memberikan penampilan yang sedikit berbeda dengan yang dipelajari.
3.
Pelaksanaan teknik
motivasi produktif dengan asumsi bahwa siswa setelah berkenalan dengan suatu
subjek, diberi tahu tujuan belajarnya serta mulai meraih beberapa keberhasilan,
dalam diri siswa tersebut akan tumbuh motivasi secara spontan.
4.
Memacu siswa dalam
pelajarannya, dalam pengertian bahwa kecepatan untuk mempelajari tidak dipaksakan
karena pembelajaran bermakna biasanya agak memakan waktu.
5.
Penggunaan rencana
pembelajaran dengan tepat.
B.
Karaktristik Strategi Pembelajaran Ekspositori
Terdapat
beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya :
1.
Strategi ekspositori
dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya
bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh
karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.
2.
Biasanya materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.
Tujuan utama
pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya,
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan
benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Strategi
pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab
dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi
ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan
materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus
utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa.
Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.
Metode
pembelajaran ekspositori bertujuan memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah :
§ Menyusun program pembelajaran;
§ Memberi informasi
yang benar;
§ Pemberi fasilitas yang baik;
§ Pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan
Penilai prolehan informasi.
Strategi
pembelajaran akan efektif manakala:
1.
Guru akan
menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus
dipelajari siswa.
2.
Apabila guru
menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu, misalnya
agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran, sehingga ia akan dapat
mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.
3.
Jika bahan pelajaran
yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya dipandang dari sifat
dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya mungkin dapat dipahami oleh
siswa manakala disampaikan oleh guru,misalnya materi pelajaran hasil penelitian
berupa data-data khusus.
4.
Jika ingin
membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu.
5.
Guru menginginkan
untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur,biasanya merupakan suatu
teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.
6.
Apabila seluruh siswa
memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk
seluruh siswa.
7.
Apabila guru akan
mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
8.
Jika ligkungan tidak
mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa,misalnya tidak
adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
9.
Jika tidak memiliki
waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
C.
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Tidak
ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran
bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama
penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip
berikut ini, yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Antara lain :
1.
Berorientasi Pada
Tujuan
Walaupun
penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran
ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian
materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi
pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi
ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara
jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran harus
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
Hal
ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan
kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. Memang
benar, strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis,
mensintesis sesuatu, atau mungkin mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti
tujuan kemampuan berpikir taraf rendah tidak perlu dirumuskan. Justru tujuan
itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.
2.
Prinsip Komunikasi
Proses
pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada
proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau
sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini
adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan
tertentu yaang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai
sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan. Dalam proses
komunikasi, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi urutan pemindahan pesan
(informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan.
Sistem
komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh
penerima pesan secara utuh. Sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan tidak
efektif, manakala penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan yang
disampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu dapat terjadi oleh berbagai gangguan
(noise) yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Akibat gangguan
(noise) tersebut memungkinkan penerima pesan (siswa) tidak memahami atau tidak
dapat menerima sama sekali pesan yang ingin disampaikan. Sebagai suatu strategi
pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi
merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan. Artinya, bagaimana
upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan
yang bisa mengganggu proses komunikasi.
3.
Prinsip Kesiapan
Siswa
dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu
kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun
psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan mata pelajaran,
manakala siswa belum siap untuk menerimanya. Dalam teori konektionisme,
“kesiapan” merupakan satu hukum belajar. Inti dari hukum ini adalah bahwa
setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus manakala
dirinya sudah memiliki kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap individu akan
merespons setiap stimulus yang muncul manakala dia belum ada kesiapan untuk
menerimanya.
4.
Prinsip Berkelanjutan
Proses
pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari
materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat
itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah
manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi
ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk
mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan
guru untuk bertutur atau menyampaikan mated pelajaran.
D.
Langkah- Langkah Strategi Pembelajaran Ekspositori
Sebelum
diuraikan tlangkah-langkah penggunaan strategi ekspositori terlebih dahulu
diuraikan beberapa hal yang harus dipahami setiap guru yang akan menggunakan
strategi ini. Antara lain :
1.
Rumuskan tujuan yang
ingin dicapai
Tujuan
yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahantingkah laku yang
spesifik yang berorientasi pada hasil belajar. Malalui tujuan yang jelas selain
dapat membimbing siswa dala menyimak materi pelajaran juga akan diketahui
efektivitas dan efisiensi penggunaan stratergi ini.
2.
Kuasai materi
pelajaran dengan baik
Penguasaan
materi yang sempurna akan membuat kepercayaan diri guru meningkat, sehingga guru
akan mudah mengelola kelas, ia akan bebas bergerak, berani menatap siswa, tidak
takut dengan perilaku-perilaku siswa yang dapat menggangu jalannya proses
pembelajaran.
3.
Kenali medan dan
berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian
Pengenalan
medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran. Yang
perlu dikenali adalah pertama, latar belakang audiens atau siswa yang akan
menerima materi pelajaran, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman belajar
siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat dan gaya belajar siswa.
Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luar dan besarnya ruangan, pencahayaan,
posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri.
Ada
beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, antara lain :
Persiapan (Preparation)
Tahap
persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.Dalam
strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori
sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan
dalam langkah persiapan, di antaranya adalah :
§ Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang
negatif.
§ Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
§ Bukalah file dalam otak siswa.
Pada
tahap persiapan, memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan
persiapan, antara lain :
§ Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif;
§ Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar;
§ Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa;
§ Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
Penyajian (Presentation)
Langkah
penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan
yang telah dilakukan. Guru harus memikirkan dalam penyajian ini adalah
bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh
siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
langkah ini, yaitu:
§ Penggunaan bahasa;
§ Iintonasi suara;
§ Menjaga kontak mata dengan siswa.
Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi
pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa
dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah
dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi
pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah
dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan
kemampuan motorik siswa.
Menyimpulkan
(Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari
materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah
yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah
menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.
Mengaplikasikan (Application)
Langkah
aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh
siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
§ Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah
disajikan,
§ Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran
yang telah disajikan.
E.
Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Baik
teori belajar ataupun strategi pembelajaran pastilah mempunyai keunggulan dan
kelebihannya dibandingkan teori ataupun strategi lainnya. Akan tetapi dibalik
itu semua setiap teori belajar/strategi pembelajaran akan menghadapi dan
mengalami beberapa kesulitan yang berdampak pada kelemahan teori/strategi
tersebut.
1.
Keunngulan strategi pembelajaran ekspositori
Strategi
pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering
digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya:
§ Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa
mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai
sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
§ Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif
apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu
waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
§ Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat
mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga
sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan
demonstrasi).
§ Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa
digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.
Kelemahan strategi pembelajaran ekspositori
Di
samping memiliki keunggulan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, di
antaranya:
§ Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan
terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi
lain.
§ Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap
individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat,
serta perbedaan gaya belajar.
§ Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka
akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi,
hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
§ Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat
tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa
percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti
kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu
sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
§ Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran
ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol
pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa
mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang
diberikan guru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aliran
psikologi belajar yang sangat mempengaruhi Strategi pembelajaran ekspositori
adalah aliran belajar behavioristik. Terdapat beberapa karakteristik strategi
ekspositori:
1.
Strategi ekpositori
dilakukan dengan cara menyampaiakan materi pelajaran secara verbal.
2.
Biasanya materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi.
3.
Tujuan utama
pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Prinsip-prinsip
penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori yaitu berorientasi pada tujuan,
prinsip komunikasi, prinsip kesiapan, prinsip berkelanjutan. Adapun prosedur
pelaksanaan Strategi Ekspositori adalah rumuskan tujuan yang ingin dicapai,
kuasai materi pelajaran dengan baik, kenali medan dan berbagai hal yang dapat
mempengaruhi proses penyampaian. Didalam strategi ini terdapat juga keunggulan
dan kelemahan pada Strategi Pembelajaran Ekspositori.
B.
Kritik dan Saran
Dengan
adanya Strategi Pembelajaran Ekspositori diharapkan guru dapat menerapkan strategi
ini dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
semaksimal mungkin. Dibalik itu juga seorang guru harus menguasai/ memahami
tentang konsep dan prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori itu
sendiri agar penerapan dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
Selain itu juga seoarang guru harus memahami keunggulan dan kelemahan dari
strategi pembelajaran ekspositori itu, dengan memahami maka guru dapat
menerapkan dari keunggulan itu dan dapat menghindari dari kelemahan yang ada
dan jika bisa dapat mencari jalan keluar agar kelemahan itu dapat teratasi.
Dari
makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua
umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya
dari kami. Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih
banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya
yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Strategi
Pembelajaran dan Pemilihannya, Jakarta : Dipdiknas.
Rusmono. 2012. Strategi
Pembelajaran Dengan Problem Based Learninn Itu Perlu. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
0 komentar:
Posting Komentar