BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Dalam dunia
pendidikan pada saat ini menyikapi peran guru sebagai salah satu pelaku di
dalam suatu kegiatan di sekolah, perlu adanya pemahaman mengenai factor yang
berkaitan secara langsung dan tidak maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang
menunjang suatu proses pembelajaran.
Dalam dunia
pendidikan di Indonesia, administrasi pendidikan masih perlu diperhatikan
karena masih banyak guru-guru yang belum memahami betapa pentingnya
administrasi pendidikan itu dalam penyelengaraan pengembangan pendidikan pada
umumnya. Di Negara-negara maju administrasi pendidikan mulai berkembang dengan
cepat sejak pertengahan abad ke-20, terutama setelah terjadinya perang dunia
kedua. Sedang kan dinegara kita, administrasi pendidikan mulai dikenalkan pada
tahun 1960-an oleh beberapa IKIP.
Setelah
mengatahui realita dalam dunia pendidikan kita, seperti yang telah diuraikan
diatas. Maka diperlukanya penjelasan secara rinci mengenai administrasi
pendidikan agar para pendidik dapat mengetahui begitu pentingnya administrasi
pendidikan. Oleh karena itu para pendidik harus mengetahui dasar-dasar
administrasi pendidikan terlabih dahulu. Oleh karena itu di dalam makalah ini
akan membahas mengenai administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
II.
Tujuan penulisan makalah
Dalam penulisan
makalah ini terdapat dua tujuan yaitu:
A.
Tujuan Empiris
1.
Sebagai syarat mata kuliah
profesi kependidikan.
2.
Untuk melatih didri cara
menulis karya tulis ilmiah.
B.
Tujuan Teoritik
1.
Untuk memperdalam pemahaman mengenai
administrasi pendidikan.
2.
Untuk mengkaji lebih dalam
mengenai administrasi pendidikan yang ada saat ini.
3.
Untuk mengetahui cakupan ruanga
lingkup administrasi pendidikan.
III.
Sistematika Makalah
Makalah yang
berjudul Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan ditulis secara
sistematik sebagai berikut:
Cover
§ Judul
§ Logo universitas Muhammadiyah metro
§ Nama kelompok
§ Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan serta tahun pembuatan makalah.
Kata pengantar
§ Ucapan puji syukur
§ Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan makalah.
§ Manfaat penulisan makalah.
§ Tanggalm dan tahun pembuatan makalah.
Daftar isi
BAB I Pembahasan
§ Latar belakang
§ Tujuan penulisan makalah
§ Sistematika mkalah
BAB II
Pembahasan
§ Pengertian dan konsep administrasi pendidikan
§ Fungsi administrasi
§ Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan
§ Peranan guru dalam administrasi pendidikan
BAB III Penutup
§ Tanggapan
§ Kesimpulan
§ Daftar pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Dan Kosep Administrasi Pendidikan
Untuk memahami peranan
administrasi pendidikan dalam system pendidikan nasional , maka perlu dibahas
penegrtian administrasi pendidikan dan beberapa konsep administrasi pendidikan
itu.
a.
Pengertian administrasi
pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan
akan diterangkan meninjaunya dari berbagai aspeknya. Marilah kita lihat administrasi
pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar kita dapat memahaminya dengan lebih
baik.
Pertama, administrasi
pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan
yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan
tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam
pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah
dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk
orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka
cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu
tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama
dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.
Kedua, administrasi
pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan.
Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan,
dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,
bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa
banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Ketiga, administrasi
pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem.
Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu
berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, administrasi
pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi
dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah
mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak
terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang,
sarana, dan prasarana maupun waktu.
Kelima, administrasi
pendidikan juga dapat dilihat
dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan
merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator
penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo
mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keenam, administrasi pendidikan
juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan
kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang
mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan
ia harus memecahkan masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga
dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana
sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan
kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali
diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang
intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan,
menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan
laporan.
Administrasi pendidikan dalam artian
yang sempit yaitu egiatan ke tatauasahaan yang intinya adalah kegiatan rutin
catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelengarakan surat-menyurat
beserta segala aspeknya serta mempersiakan laporan. Sedangkan administrasi
dalam artian yang luas adalan segenap proses pengarahan dan pengintergrasian
segala sesuatu secara personal, spiritual maupun material yang bersangkut
pautbdengan encapaian tujuan pendidikan.
Dalam batasan tersebut diatas, maka
administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok.
1) Administrasi merupakan kegiatan atau kegiatan
manusia.
2) Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses
atau pengelolaan dari suatu kegiatan yang kompleks, oleh sebab itu bersifat
dinamis.
3) Proses itu dilaksanakan oleh sekolempok manusia
yang tergabung dalam suatu organisai.
4) Proses itu dilakukan dalam rangka mencaai suatu
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5) Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efesien.
Administrasi pendidikan yang sering disebut juga dengan manajemen
pendidikan sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan
dapat terlaksana dengan optimal. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan
Purwanto dan Djojopranoto (1981:14) bahwa: “administrasi pendidikan adalah
proses keseluruhan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, material, maupun spiritual, untuk mencapai tjuan pendidikan secara
efektif dan efesien”.
b. Konsep Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami konsep-konsep yang erat hubunganya dengan
administrasi pendidikan di sekolah kita perlu menelusuri konsep sistem
pendidikan nasional, dan sekolah sebagai bagian dari system pendidikan nasional
itu.
1) Sistem Pendidikan Nasional
Cara yang paling baik untuk
memahami system pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi dari system pendidikan
nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang
SISDIKNAS, supaya otentik dan tidak keliru, baiknya dikutip langsung Bab I
Pasal 1 Ayat 3 Undang-undang tersebutsebagai berikut: “Sistem pendidikan
nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya untuk mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional”.
2) Sekolah Sebagai Bagian Dari System Pendidikan
Nasional
Telah disebutkan bahwa jenjang pendidikan adalah unsur atau
komponen sistem pendidikan nasional, yaitu termasuk dalam komponen organisasi.
Jenjeang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,dan
pendidikan tinggi. Pendidika dasar merupakan pendidikan sembilan tahun, yang terdiri
dari pendidikan enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah lanjutan
tingkat pertama. Jika kita berbicara tentang sekolah, menengah, maka kita
berbicara tentang dua jenjang sekolah, karena sekolah menengah pertama berada
pada jenjang pendidikan dasar, sedangkan sekolah menengah berada pada jenjang
pendidikan menengah.
Dalam Peraturan Pemerintah Republikm Indonesia Nomor 29 Tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah, pendidikan menengah didefinsikan sebagai
pendidikan yang diselengarakan bagi pendidikan dasar. Pendidikan menengah
memiliki satuan bentuk pendidikan yang terdiri atas sekolah menengah umum,
sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah keagamaan, sekolah menegah
kedinasan, dan sekolah menengah luar biasa. Sebagai suatu unsure atau komponen
system pendidikan nasional, sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
II.
Fungsi Administrasi
Paparan
tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu
dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya
prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk
pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian
usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha
tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian
tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964). Oleh karena itu,
fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama
untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
a.
Tujuan Pendidikan
Tujuan
pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: 1). tujuan
pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu,
pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. 2), tujuan pendidikan
merupakan titik berangkat administrasi
pendidikan pada jenjang sekolah, dan 3), tujuan pendidikan itu juga merupakan
tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan
itu.
b.
Proses Sebagai Fungsi
Administrasi Pendidikan
Agar
kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan
proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi,
pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti
telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan
diuraikan proses tersebut lebih rinci.
1.
Perencanaan
Perencanaan
adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur
pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang,
dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a).
identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d).
identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi
alternatif.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan
memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan
prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai
tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan
tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
3.
Pengarahan
Pengarahan
diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan
dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan
definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan
bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
4.
Pengkoordinasian
Pengkoordinasian
di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai
individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan
anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
5.
Pembiayaan
Pembiayaan
sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan
dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya,
usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta
pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
6.
Penilaian
Dalam
waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti
guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian
tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui
kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud
penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir
suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang
efektif dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan
untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta d). memajukan kesanggupan
para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.
III.
Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari
uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua
bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang,
mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan
waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan
kegiatan itu.
Bidang
administrasi material: kegiatan administrasi
yang menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah,
administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.
Bidang
administrasi personal, yang
mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
Bidang
administrasi kurikulum, yang
mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan
silabus, perisapan harian, dan sebagainya.
Bidang-bidang
yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas,
tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepela sekolah dan
guru-guru pada umumnya ialah sebgai berikut:
a.
Bidang tata usaha
sekolah meliputi:
1.
Organisasi dan
struktur pegawai tata usaha
2.
Anggaran belanja
keuangan sekolah
3.
Masalah kepegawaian
dan personalia sekolah
4.
Keungan dan
pembukuannya
5.
Korespdensi atau
surat menyurat
6.
Maslah pengangkatan,
pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot dan sebagainya.
b.
Bidang personalia
murid meliputi:
1.
Organisasi murid
2.
Masalah kesehatan
murid
3.
Masalah kesejahteraan
murid
4.
Evaluasi kemajuan
murid
5.
Bimbingan dan
penyuluhan bagi murid
c.
Bidang personalia
guru meliputi:
1.
Pengangkatan dan
penempatan tenaga guru
2.
Organisasi personel
guru
3.
Masalah kepegawaian
4.
Masalah kondited dan
evaluasi kemajuan guru
5.
Refreshing dan
up-grading guru-guru
d.
Bidang pengawasan
(supervisi) meliputi:
1.
Usaha membangkitkan
semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya
masing-masing sebaik-baiknya.
2.
Mengusahakan dan
mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid , dan pegawai tata usaha
sekolah.
3.
Mengusahakan dan
membuat pedoman carara-cara menilai hasil pendidikan dan pengajaran.
4.
Usaha mempertinggi
mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e.
Bidang pelaksanaan
dan pembiakan kurikulum:
1.
Berpedoman dan
menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam
usaha mencapai dsar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2.
Melaksanakan
organisasi kurikulum besrta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaruan
pendidikan dan lingkungan masyarakat.
IV.
Peranan Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Tugas
utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan
tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di
samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen
lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di
sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah
ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian
kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,
keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan
sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.
Administrasi sekolah
adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan
atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel
sekolah termasuk guru harus terlibat
0 komentar:
Posting Komentar