Senin, 10 Maret 2014

Adminitrasi pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN


I.            Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan pada saat ini menyikapi peran guru sebagai salah satu pelaku di dalam suatu kegiatan di sekolah, perlu adanya pemahaman mengenai factor yang berkaitan secara langsung dan tidak maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang menunjang suatu proses pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, administrasi pendidikan masih perlu diperhatikan karena masih banyak guru-guru yang belum memahami betapa pentingnya administrasi pendidikan itu dalam penyelengaraan pengembangan pendidikan pada umumnya. Di Negara-negara maju administrasi pendidikan mulai berkembang dengan cepat sejak pertengahan abad ke-20, terutama setelah terjadinya perang dunia kedua. Sedang kan dinegara kita, administrasi pendidikan mulai dikenalkan pada tahun 1960-an oleh beberapa IKIP.
Setelah mengatahui realita dalam dunia pendidikan kita, seperti yang telah diuraikan diatas. Maka diperlukanya penjelasan secara rinci mengenai administrasi pendidikan agar para pendidik dapat mengetahui begitu pentingnya administrasi pendidikan. Oleh karena itu para pendidik harus mengetahui dasar-dasar administrasi pendidikan terlabih dahulu. Oleh karena itu di dalam makalah ini akan membahas mengenai administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

II.         Tujuan penulisan makalah
Dalam penulisan makalah ini terdapat dua tujuan yaitu:
A.    Tujuan Empiris
1.      Sebagai syarat mata kuliah profesi kependidikan.
2.      Untuk melatih didri cara menulis karya tulis ilmiah.
B.     Tujuan Teoritik
1.      Untuk memperdalam pemahaman mengenai administrasi pendidikan.
2.      Untuk mengkaji lebih dalam mengenai administrasi pendidikan yang ada saat ini.
3.      Untuk mengetahui cakupan ruanga lingkup administrasi pendidikan.

III.      Sistematika Makalah
Makalah yang berjudul Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan ditulis secara sistematik sebagai berikut:
Cover
§   Judul
§   Logo universitas Muhammadiyah metro
§   Nama kelompok
§   Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan serta tahun pembuatan makalah.
Kata pengantar
§   Ucapan puji syukur
§   Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah.
§   Manfaat penulisan makalah.
§   Tanggalm dan tahun pembuatan makalah.
Daftar isi
 BAB I Pembahasan
§   Latar belakang
§   Tujuan penulisan makalah
§   Sistematika mkalah
BAB II Pembahasan
§   Pengertian dan konsep administrasi pendidikan
§   Fungsi administrasi
§   Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan
§   Peranan guru dalam administrasi pendidikan
BAB III Penutup
§   Tanggapan
§   Kesimpulan
§   Daftar pustaka



BAB II
PEMBAHASAN


I.            Pengertian Dan Kosep Administrasi Pendidikan
Untuk memahami peranan administrasi pendidikan dalam system pendidikan nasional , maka perlu dibahas penegrtian administrasi pendidikan dan beberapa konsep administrasi pendidikan itu.

a.       Pengertian administrasi pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari berbagai aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar kita dapat memahaminya dengan lebih baik.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.
Administrasi pendidikan dalam artian yang sempit yaitu egiatan ke tatauasahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelengarakan surat-menyurat beserta segala aspeknya serta mempersiakan laporan. Sedangkan administrasi dalam artian yang luas adalan segenap proses pengarahan dan pengintergrasian segala sesuatu secara personal, spiritual maupun material yang bersangkut pautbdengan encapaian tujuan pendidikan.
Dalam batasan tersebut diatas, maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok.
1)      Administrasi merupakan kegiatan atau kegiatan manusia.
2)      Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses atau pengelolaan dari suatu kegiatan yang kompleks, oleh sebab itu bersifat dinamis.
3)      Proses itu dilaksanakan oleh sekolempok manusia yang tergabung dalam suatu organisai.
4)      Proses itu dilakukan dalam rangka mencaai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5)      Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien.
Administrasi pendidikan yang sering disebut juga dengan manajemen pendidikan sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat terlaksana dengan optimal. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Purwanto dan Djojopranoto (1981:14) bahwa: “administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, material, maupun spiritual, untuk mencapai tjuan pendidikan secara efektif dan efesien”.

b.      Konsep Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami konsep-konsep yang erat hubunganya dengan administrasi pendidikan di sekolah kita perlu menelusuri konsep sistem pendidikan nasional, dan sekolah sebagai bagian dari system pendidikan nasional itu.

1)      Sistem Pendidikan Nasional
Cara yang paling baik untuk memahami system pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi dari system pendidikan nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang SISDIKNAS, supaya otentik dan tidak keliru, baiknya dikutip langsung Bab I Pasal 1 Ayat 3 Undang-undang tersebutsebagai berikut: “Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional”.

2)      Sekolah Sebagai Bagian Dari System Pendidikan Nasional
Telah disebutkan bahwa jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, yaitu termasuk dalam komponen organisasi. Jenjeang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,dan pendidikan tinggi. Pendidika dasar merupakan pendidikan sembilan tahun, yang terdiri dari pendidikan enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama. Jika kita berbicara tentang sekolah, menengah, maka kita berbicara tentang dua jenjang sekolah, karena sekolah menengah pertama berada pada jenjang pendidikan dasar, sedangkan sekolah menengah berada pada jenjang pendidikan menengah.
Dalam Peraturan Pemerintah Republikm Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, pendidikan menengah didefinsikan sebagai pendidikan yang diselengarakan bagi pendidikan dasar. Pendidikan menengah memiliki satuan bentuk pendidikan yang terdiri atas sekolah menengah umum, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah keagamaan, sekolah menegah kedinasan, dan sekolah menengah luar biasa. Sebagai suatu unsure atau komponen system pendidikan nasional, sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional.


II.         Fungsi Administrasi
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.

a.       Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: 1). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. 2), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan 3), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.

b.      Proses Sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci.

1.      Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a). identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d). identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi alternatif.

2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.

3.      Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

4.      Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

5.      Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

6.      Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta d). memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.


III.      Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang, mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.
Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas, tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepela sekolah dan guru-guru pada umumnya ialah sebgai berikut:
a.       Bidang tata usaha sekolah meliputi:
1.      Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2.      Anggaran belanja keuangan sekolah
3.      Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4.      Keungan dan pembukuannya
5.      Korespdensi atau surat menyurat
6.      Maslah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot dan sebagainya.


b.      Bidang personalia murid meliputi:
1.      Organisasi murid
2.      Masalah kesehatan murid
3.      Masalah kesejahteraan murid
4.      Evaluasi kemajuan murid
5.      Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

c.       Bidang personalia guru meliputi:
1.      Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2.      Organisasi personel guru
3.      Masalah kepegawaian
4.      Masalah kondited dan evaluasi kemajuan guru
5.      Refreshing dan up-grading guru-guru

d.      Bidang pengawasan (supervisi) meliputi:
1.      Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2.      Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid , dan pegawai tata usaha sekolah.
3.      Mengusahakan dan membuat pedoman carara-cara menilai hasil pendidikan dan pengajaran.
4.      Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.

e.       Bidang pelaksanaan dan pembiakan kurikulum:
1.      Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dsar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2.      Melaksanakan organisasi kurikulum besrta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.


IV.      Peranan Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat

0 komentar:

Posting Komentar